Kali
ini saya akan membahas mengenai Aset atau Liabilitas keuangan. Dimana Aset atau
Liabilitas keuangan ini diatur dalam PSAK 50 & 55 tentang Instrumen Keuangan. Saya akan mencoba
untuk menjelaskan mengenai Aset atau Liabilitas Keuangan dengan menggunakan
bahasa sehari-hari (bahasa yang mudah untuk di mengerti), mengingat PSAK
memiliki tingkat kesulitan tersendiri dalam menafsirkan maknanya.
Atau dalam pengertian sehari-harinya Aset Keuangan adalah instrumen keuangan yang selangkah lagi “menjadi” kas. Maksudnya apa yang selangkah lagi menjadi kas? Nah, maksudnya adalah instrumen keuangan yang mudah menghasilkan uang.
Contoh: Piutang Usaha, Deposito, Kas, Bank, dsb.
Piutang usaha ketika kita menagih kepada customer kita untuk membayar, maka kemungkinan kita akan menerima uang. Kas jelas bentuk nya sudah dalam bentuk uang.
Atau dalam pengertian sehari-harinya Liabilitas Keuangan adalah instrumen keuangan yang selangkah lagi “mengeluarkan” kas.
Terima
Kasih
Aset Keuangan
Pengertian Aset Keuangan menurut PSAK 50 adalah setiap aset yang
berbentuk:
1. kas,
2. instrumen
ekuitas yang diterbitkan entitas lain,
3. hak
kontraktual: (i) untuk menerima kas atau aset keuangan lain dari entitas lain; (ii)
untuk mempertukarkan aset keuangan atau liabilitas keuangan dengan entitas lain
dengan kondisi yang berpotensi menguntungkan entitas tersebut, atau
kontrak yang akan atau mungkin diselesaikan dengan
menggunakan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh entitas dan merupakan: (i) nonderivatif
di mana entitas harus atau mungkin diwajibkan untuk menerima suatu jumlah yang
bervariasi dari instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas; (ii) derivatif yang
akan atau mungkin diselesaikan selain dengan mempertukarkan sejumlah tertentu
kas atau aset keuangan lain dengan sejumlah tertentu instrumen ekuitas yang
diterbitkan entitas.Atau dalam pengertian sehari-harinya Aset Keuangan adalah instrumen keuangan yang selangkah lagi “menjadi” kas. Maksudnya apa yang selangkah lagi menjadi kas? Nah, maksudnya adalah instrumen keuangan yang mudah menghasilkan uang.
Contoh: Piutang Usaha, Deposito, Kas, Bank, dsb.
Piutang usaha ketika kita menagih kepada customer kita untuk membayar, maka kemungkinan kita akan menerima uang. Kas jelas bentuk nya sudah dalam bentuk uang.
Klasifikasi dari aset keuangan:
1. diukur
pada nilai wajar melalui laba rugi;
2. Pinjaman
& Piutang;
3. Held
to Maturity (Ditahan hingga jatuh tempo), Contoh: Obligasi, Wesel;
4. Avaliable
for Sale (Tersedia Untuk di Jual).
Avaliable for Sale adalah Aset keuangan non derivatif
yang di tetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau tidak di klasifikasikan
sebagai pinjaman.
Liabilitas Keuangan
Pengertian Liabilitas keuangan
menurut PSAK 50 adalah setiap liabilitas yang berupa:
1. Kewajiban
kontraktual: (i) untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada entitas
lain; (ii) untuk mempertukarkan aset keuangan atau liabilitas keuangan dengan
entitas lain dengan kondisi yang berpotensi tidak menguntungkan entitas
tersebut;
2. kontrak
yang akan atau mungkin diselesaikan dengan menggunakan instrumen ekuitas yang
diterbitkan entitas dan merupakan suatu: (i) nonderivatif di mana entitas harus
atau mungkin diwajibkan untuk menerima suatu jumlah yang bervariasi dari
instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas; (ii) derivatif yang akan atau
mungkin diselesaikan selain dengan mempertukarkan sejumlah tertentu kas atau
aset keuangan lain dengan sejumlah tertentu instrumen ekuitas yang diterbitkan
entitas.
Atau dalam pengertian sehari-harinya Liabilitas Keuangan adalah instrumen keuangan yang selangkah lagi “mengeluarkan” kas.
Contoh: Hutang dagang, Hutang
Bank, Hutang Jangka panjang lainnya, dsb.
Dimana kita kemungkinan akan mengeluarkan uang untuk
membayar hutang-hutang yang akan jatuh tempo (munculnya kewajiban atas
peristiwa di masa lalu).
Klasifikasi Liabilitas Keuangan:
1. diukur
pada nilai wajar melalui laba rugi;
2. kewajiban
keuangan lainnya.
Nah untuk pengakuan awal atas
instrumen keuangan diatas adalah:
1. Diakui
jika dan hanya jika, entitas menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada
kontrak instrumen tersebut;
2. Semua
aset dan liabilitas keuangan pada pengukuran awal diukur pada nilai wajarnya;
3. Ditambah
biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau
penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan tersebut.
Terima kasih informasinya sangat bermanfaat
ReplyDeleteThanks ya, sangat membantu. Kunjungi juga ya makalah instrumen keuangan
ReplyDelete